STOP PERILAKU KEKERASAN/BULLYING PADA REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL

Aminah, Tien and Handayani, Anisa Fitri and Khasanah, Ayu Nur and Savera, Ayu Sintia Nor (2020) STOP PERILAKU KEKERASAN/BULLYING PADA REMAJA MELALUI MEDIA SOSIAL. Technical Report. Poltekkes RS dr. Soepraoen, Malang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (254kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (332kB) | Preview
[img] Text
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (340kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (852kB) | Preview

Abstract

Istilah kekerasan di kalangan pelajar, sejak tahun 1970 lebih dikenal dengan istilah bullying. Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri. Salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya (Widyastuti, 2015). Tindakan kekerasan dalam pendidikan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, misalnya teman sekelas, kakak kelas dengan adik kelas, guru dengan muridnya dan pemimpin sekolah dengan staffnya. Tindakan kekerasan tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan meskipun terdapat beberapa alasan tertentu yang melatarbelakanginya. Bullying bisa terjadi dalam bentuk, mencaci maki, berkata kasar dan kotor, serta tawuran yang terjadi antar siswa. Belakangan ini masyarakat dikejutkan dengan berita mengenai seorang siswa yang melompat dari lantai 3 gedung sekolah karena tertekan akibat di bully oleh teman-temannya dana anak SD yang bertengkar sampai menimbulkan korban meninggal. Lembaga pendidikan merupakan tempat siswa menimba ilmu pengetahuan dan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka. Namun ternyata di beberapa lembaga pendidikan justru terjadi kasus kekerasan pada siswa yang dilakukan oleh sesama siswa, guru atau pihak lain di dalam lingkungan tersebut. Kejadian bullying juga bisa terjadi dalam lingkungan masyarakat dimana anak tinggal. Dalam lingkungan social dimana anak tinggal, kasus bullying seringkali terjadi saat anak bermain dengan teman-temannya bahkan dapat terjadi di lingkungan rumah tempat tinggalnya dengan pelaku bullying adalah anggota keluarga yang usianya lebih tua. Hal ini tentu memprihatinkan karena seharusnya mereka melindungi anak tetapi justru menjadi pelaku bullying. Oleh karena itu diperlukan usaha pencegahan terhadap kekerasan dalam dunia pendidikan maupun dalam lingkungan masyarakat ini dengan sosialisasi tentang perilaku bullying dan pencegahannya, penerapan humanisasi pendidikan, internalisasi nilai-nilai moral dan keagamaan, serta penumbuhan sikap tanggung jawab kepada pendidik, sosialisasi kepada kader kesehatan, para orang tua, dan anak-anak sehingga bisa memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya. Kemudian pemberlakuan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran kekererasan, tanpa membeda-bedakan kedudukan ataupun status social. Setelah dilakukan sosialisai tentang bullying melalui media sosial youtube, selama lima hari paska di uplood telah ditonton viewer sebanyak 118x dan ada kecenderungan semakin hari semakin banyak orang yang menonton. Dengan demikian, maka program ini telah memenuhi target dan sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Divisions: Nursing Study Program
Depositing User: Yacobus Sudaryono
Date Deposited: 18 Jan 2021 03:55
Last Modified: 24 Aug 2023 01:35
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/543

Actions (login required)

View Item View Item