PROGRAM KEMITRAAN BAGI KELOMPOK SISWA DOKTER KECIL TENTANG PENANGANAN LUKA TERBUKA DI SDN BEDALI 5 LAWANG-MALANG

Ristanto, Riki and Wulandari, Mayang (2019) PROGRAM KEMITRAAN BAGI KELOMPOK SISWA DOKTER KECIL TENTANG PENANGANAN LUKA TERBUKA DI SDN BEDALI 5 LAWANG-MALANG. Technical Report. Poltekkes RS dr. Soepraoen, Malang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (108kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (128kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (711kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 7 & Daftar Pustaka.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (254kB) | Preview

Abstract

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan bagi siswa. Guru atau pendidik selaku pengganti orang tua siswa, bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak didiknya di sekolah, sekaligus sebagai penjamin keselamatan peserta didik ketika berada di sekolah. Mereka harus menyadari karakteristik perilaku anak yang dapat menimbulkan kondisi kegawatdaruratan serta waspada terhadap faktor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak (Soetjiningsih, 2008). Melihat pentingnya kegiatan belajar bagi anak, maka kegiatan belajar tersebut harus mendapat jaminan kepuasan dan keselamatan dalam pelaksanaannya. Di sekolah inklusi yang memberikan kesempatan bagi semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk belajar bersama teman sebayanya yang normal atau Anak Tanpa Kebutuhan Khusus (ATBK) dan mengembangkan potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin dengan bimbingan khusus. Dengan keanekaragaman siswa tersebut, resiko terjadinya masalah kesehatan dan terjadinya cedera sangat dimungkinkan terjadi dibandingkan dengan sekolah yang hanya menangani siswa regular atau tanpa berkebutuhan khusus. Sekolah Dasar Negeri Bedali 5 Lawang termasuk sekolah yang menerapkan program sekolah berbasis inklusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, sekolah harus menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan ATBK dan ABK melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya. Beragamnya sarana bermain dan belajar tersebut, nyatanya belum dilengkapi dengan jaminan keselamatan yang memadai. Para guru atau pendidik yang bertugas mengawasi siswa belum sepenuhnya paham dan kurang memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang cukup jika sewaktu-waktu terjadi cedera (luka terbuka). Para petugas UKS atau para dokter kecil juga belum sepenuhnya terapil dalam menangani bila ada teman mereka mengalami cedera terutama yang menimbulkan luka terbuka. Sekolah Dasar Negeri Bedali 5 Lawang merupakan sekolah dasar inklusi yang menyelenggarakan program dokter kecil. Sekolah Dasar Negeri Bedali 5 Lawang memiliki jumlah siswa keseluruhan sebanyak 563 siswa dan 40 orang guru, 2 diantaranya menjadi guru pembimbing UKS dan program dokter kecil disekolah. Setiap tahunnya ada 5 hingga 8 siswa dari kelas 4 dan 5 yang direkrut menjadi tim dokter kecil di sekolah. Namun, berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki belum cukup memadai untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan siswa selama disekolah khususnya untuk penanganan korban cedera (luka terbuka). Kondisi sarana prasarana yang kurang ditunjang dengan pelaksanaan program dokter kecil yang kurang mendapat dukungan, menyebabkan program dokter kecil menjadi kurang agresif. Kondisi tersebut dimungkinkan karena para guru/pendidik yang bertugas dalam pembinaan program dokter kecil belum sepenuhnya paham dan kurang memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang cukup untuk pembinaan dan pengembangan program dokter kecil. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra (dokter kecil) tentang penanganan luka terbuka pada pendidikan dasar berbasis inklusi di SDN Bedali 05 Lawang. Target luaran yang telah dicapai berupa jasa dan produk. Jasa yang dimaksud adalah pemberian seminar dan pelatihan serta pendampingan tentang penanganan luka terbuka pada pendidikan dasar berbasis inklusi. Sedangkan Produk yang akan dihasilkan melalui kegiatan ini berupa modul sebagai sarana belajar mandiri bagi guru dan siswa untuk lebih menguasai tentang penanganan luka terbuka dan peralatan pendukung upaya penanganan luka terbuka di UKS. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan, seminar, dan pendampingan serta pengadaan alat bagi mitra. Melalui metode tersebut, tim pengabdian berharap akan mampu mencapai target dengan maksimal, dengan harapan kegiatan ini akan menginspirasi dan menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain yang sejenis. Mengingat muatan manajemen penanganan cedera (luka terbuka) ini belum pernah digunakan di lembaga-lembaga pendidikan dasar terutama di Jawa Timur. Kata Kunci: Dokter Kecil, Luka Terbuka.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Dokter Kecil, Luka Terbuka
Divisions: Nursing Study Program
Depositing User: Yacobus Sudaryono
Date Deposited: 27 Aug 2020 01:41
Last Modified: 24 Aug 2023 05:42
URI: http://repository.itsk-soepraoen.ac.id/id/eprint/495

Actions (login required)

View Item View Item